Halaman
97
Bab 8 Transportasi
Busway, meskipun banyak kekurangannya, sudah jelas
merupakan langkah ke arah yang betul dan perlu
diteruskan.
Tempo, 15 Mei 05
Kereta api masih tetap menjadi alat
transportasi andalan yang banyak diminati
masyarakat Indonesia.
Tempo, 13 Jan 03
Pada bab delapan melalui topik “Transportasi”,
kalian akan diajak untuk dapat membedakan fakta
dan opini pada editorial dengan membaca intensif.
Selain itu, kalian juga akan diajak untuk dapat
mempresentasikan hasil penelitian secara runtut
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Untuk itu,
pertama-tama,
kalian diajak untuk
dapat mengidentifikasi fakta dan/atau opini dalam
editorial/tajuk rencana. Selain, itu kalian juga
diharapkan dapat membuat ikhtisar, menulis fakta dan
opini, serta menulis tajuk rencana.
Kedua
, kalian diajak untuk dapat menuliskan
pokok-pokok yang akan disampaikan secara
berurutan, mengemukakan ringkasan hasil penelitian,
dan mempresentasikan proses penelitian dengan
kalimat yang mudah dipahami.
Selamat belajar dan sukseslah selalu.
Masalah yang timbul di kota besar sangat kom-
pleks. Salah satunya adalah kemacetan lalu lintas.
Busway
merupakan upaya pemerintah untuk meng-
atasi kemacetan di Kota Jakarta. Apakah upaya ini
berhasil? Andalah yang tahu jawabanya. Selain itu,
polusi udara akibat kendaraan bermotor juga menjadi
masalah yang tak kunjung usai bagi kota besar.
8.18.1
8.18.1
8.1
Membaca Intensif
Membaca Intensif
Membaca Intensif
Membaca Intensif
Membaca Intensif
Editorial atau tajuk rencana adalah artikel dalam
surat kabar atau majalah yang yang mengungkapkan
pendirian editor atau pemimpin surat kabar tersebut
mengenai beberapa pokok masalah. Berikut ini ada-
lah salah satu contoh artikel. Cermatilah opini dan
fakta yang tercapat dalam artikel tersebut!
Jaringan K
Jaringan K
Jaringan K
Jaringan K
Jaringan K
ereta Api K
ereta Api K
ereta Api K
ereta Api K
ereta Api K
otaota
otaota
ota
Megapolis-megapolis di Jawa – Surabaya dan
sekitarnya dengan satu jalur sampai ke Malang,
Bandung dari Padalarang sampai ke Cileunyi dan,
tentu saja, Jabotabek sampai ke Cikarang, semakin
tercekik dalam kemacetan. Keseriusan masalah
ini disadari umum.
98
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA
Kalau berikut ini seorang awam mengajukan tiga pikiran
sederhana hanya untuk Jakarta saja, maka bukan karena tidak
mengetahui betapa mereka yang resmi bertanggung jawab sudah
dengan sungguh-sungguh mencari solusi. Jelas juga, pemecahan
mujarab memang tidak ada.
Kalau saya berani mengajukan beberapa saran, maka semata-
mata untuk menarik perhatian pada beberapa kemungkinan
sederhana untuk mengefektifkan jaringan angkutan umum yang
sudah ada dalam jangka pendek, yang tidak mahal di luar segala
kemampuan kita (seperti
subway
yang di negara-negara kaya saja
sulit dibiayai).
Gagasan yang akan diajukan berikut ini menyangkut
busway,
kereta rel listrik (KRL) Jabotabek, dan jaringan rel yang sudah ada
di DKI Jakarta.
Busway
Yang diajukan di sini sebenarnya tidak lebih dari suatu kata
dukungan. Busway, meskipun banyak kekurangannya, sudah jelas
merupakan langkah ke arah yang betul dan perlu diteruskan. Inilah
cara relatif murah untuk menciptakan jaringan angkutan umum.
Dan semakin erat jaringannya, makin lebih besar lagi man-
faatnya. Yang perlu adalah agar DKI terus mengevaluasi kelemahan-
kelemahan sistem yang muncul untuk semakin menanggulanginya.
Ciri-ciri Fakta
Benda, peristiwa yang sungguh-
singguh ada/terjadi.
Benda, peristiwa yang dapat
ditangkap oleh pancaindra (di-
lihat, didengar, diraba).
Sesuatu yang dapat diobservasi
atau diuji kebenarannya.
Ciri-ciri Opini
Informasi berupa gagasan, pendapat
dan harapan.
Gbr. 8.1
Busway di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta.
Misalnya, orang dari Jakarta Selatan jangan diharapkan akan
membawa mobilnya ke Blok M untuk meninggalkannya di situ dan
naik
busway.
Tetapi andaikata
busway
sampai Jakarta Selatan,
dan di situ ada tempat parkir mobil yang aman, baginya naik
busway
akan cukup menarik apabila ia bekerja di Kebayoran Baru
atau lima ratus meter sebelah barat dan timur dari Jalan Sudirman
sampai ke Kota.
KRL Jabotabek
Jaringan KRL yang sudah ada ke Bekasi-Cikarang, Depok-
Bogor, Tangerang dan Serpong adalah amat strategis. Apalagi
Penyajian singkat dari suatu ka-
rangan asli tetapi tidak memper-
tahankan urutan isi dan sudut
pandangan pengarang asli (Keraf,
1980:262).
Ikhtisar
1. Membaca naskah asli berulang-
ulang.
2. Mencatat gagasan utama dan
buanglah ilustrasi dan gaya ba-
hasa.
3. Membuat reproduksi (gagasan
utama disusun berdasarkan ting-
kat urgensinya secara siste-
matis).
4. Ketentuan tambahan:
Rumuskan gagasan dalam
kalimat tunggal.
Jumlah alinea bergabtung pa-
da jumlah gagasan utama.
Bila memungkinkan, semua
keterangan tambahan di-
buang.
Cara Membuat Ikhtisar
Tempo, 15 Mei 05
99
Bab 8 Transportasi
kalau ditambah dengan KA Cepat ke Soekarno-Hatta (yang memang
sangat mendesak). Akan tetapi, pengelolaannya sama sekali belum
memadai sehingga empat jalur itu bekerja jauh di bawah
kapasitasnya yang sebenarnya.
Mari kita ambil KRL Kota-Depok-Bogor. Inilah salah satu jalur
KA cepat paling ramai dan paling strategis di dunia! Mestinya di
jam-jam sibuk setiap tiga menit ada kereta ke kedua belah arah!
Sekurang-kurangnya sampai ke Depok. Barangkali setiap 18 menit
ke Bogor pergi-pulang.
Dengan permintaan begitu tinggi — orang sampai bersedia
duduk di atap, mestinya jalur ini bisa untung. Orang naik ke atap
bukan karena tidak mau atau tidak bisa membayar, melainkan
karena tempat lain tidak ada.
Seharusnya disediakan dua kelas dalam semua KRL. Kelas
satu yang agak mahal, misalnya ke Depok Rp 10.000. Kiranya
banyak orang akan memakai KRL dengan harga ini asal tidak harus
menunggu lama dan kondisi nyaman. Kelas dua tetap relatif murah
dengan berpedoman pada harga tiket bus kota dan bus antarkota.
Tak boleh ada orang yang tidak bayar. Mengingat gaji belum tinggi,
bisa dipekerjakan cukup banyak personel untuk menjamin kontrol
ketat di peron dan di dalam kereta.
Kalau semua jalur KRL dikelola demikian, efeknya akan sangat
terasa dan bagi masyarakat tetap tersedia sistem angkutan yang
tidak terlalu mahal.
Jaringan rel dalam DKI
Jaringan rel yang ada di dalam DKI, dan sekarang sudah
dipakai untuk KRL, harus dan memang dapat ditingkatkan fungsinya
setingkat dengan jaringan
subway
.
Jaringan rel yang sudah tersedia mencakup Jatinegara-Senen-
Tanjung Priok, Jatinegara-Manggarai-Gambir-Kota, Manggarai-
Pasar Minggu, Manggarai-Tanah Abang-Priok, Tanah Abang-
Serpong, dan Kota-Tangerang. Meskipun wilayah-wilayah penting
di Jakarta Pusat agak jauh, namun wilayah-wilayah yang disentuh
oleh jaringan ini masih cukup strategis.
Setelah Anda membaca wa-
cana, jawablah pertanyaan di
bawah ini!
1. Tulislah fakta yang Anda temu-
kan dalam wacana!
2. Tulislah opini yang Anda temu-
kan dalam wacana!
3. Tuliskan ikhtisar wacana terse-
but!
Bentuklah kelompok berang-
gotakan 4-5 siswa!
1. Tulislah 5 kalimat fakta bertema
Transportasi!
2. Tulislah 5 kalimat opini bertema
Transportasi!
3. Tulislah sebuah wacana edito-
rial atau tajuk rencana berda-
sarkan kaliamt opini dan kalimat
fakta yang telah ditulis!
Gbr. 8.2
Orang naik ke atap bukan karena tidak mau atau
tidak bisa membayar, melainkan karena tempat
lain tidak ada.
Tempo, 21 Nov 04
100
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA
8.28.2
8.28.2
8.2
Hasil PHasil P
Hasil PHasil P
Hasil P
enelitianenelitian
enelitianenelitian
enelitian
Apakah Anda pernah mendapatkan tugas untuk melakukan
penelitian? Pada bab ini Anda akan mempelajari hasil penelitian dan
menyampaikan hasil penelitian itu dengan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
8.2.18.2.1
8.2.18.2.1
8.2.1
Memahami Hasil P
Memahami Hasil P
Memahami Hasil P
Memahami Hasil P
Memahami Hasil P
enelitianenelitian
enelitianenelitian
enelitian
Berikut ini karangan yang berisi hasil penelitian terhadap mobil
berkatalisator yang dilakukan oleh Rahardjo Tirtoatmodjo. Pahami
hasil penelitian tersebut!
Untung R
Untung R
Untung R
Untung R
Untung R
ugi Mobil Berkatalisa
ugi Mobil Berkatalisa
ugi Mobil Berkatalisa
ugi Mobil Berkatalisa
ugi Mobil Berkatalisa
Kemajuan teknologi mengakibatkan manusia tidak puas
dengan kebutuhan primer saja. Tak perlu dipungkiri lagi kalau
mobil memberikan kenyamanan serta hidup yang lebih berarti bagi
manusia. Selain itu, tentunya meningkatkan mobilitas, baik bagi
manusia maupun barang. Di lain pihak, mobil menimbulkan keru-
sakan dan pencemaran lingkungan, sehingga perlu adanya kesa-
daran bahwa lingkungan bukanlah selayaknya dianggap sebagai
objek yang dikuasai dan diperas semena-mena, melainkan merupa-
kan teman hidup yang saling membutuhkan untuk kepentingan
bersama. Dengan demikian, manusia dan lingkungan hendaknya
Tempo, 13 Sept 04
Gbr. 8.3
Mobil memberikan kenyaman,
sekaligus menimbulkan
pencemaran lingkungan.
Tentu jalur-jalur itu harus dipisahkan dari jalur kereta api
jarak jauh. Nah, kalau jalur-jalur itu diperlakukan seperti
subway
sehingga ada kereta setiap tiga menit lewat di semua arah, jaringan
ini akan cukup atraktif.
Caranya adalah menerapkan sistem tiket terintegrasi sehingga
orang bisa dengan sekali membeli tiket, bisa ke tujuannya, juga
apabila ganti kereta. Dari Johar Baru, misalnya, saya dapat naik
angkot ke Stasiun “Kramat” di perlintasan Jalan Percetakan Negara,
lalu naik KRL lewat “Kampung Bandan” ke “Tanah Abang”. Atau
dari “Jatinegara” dan “Manggarai” ke “Pasar Minggu”, atau ke
“Dukuh Atas”, lalu naik
busway
ke Komdak.
Kalau setiap satu kilometer ada stasiun, bayar tiket hanya
sekali, dan frekuensi kereta sesuai model
subway
, jaringan rel
yang sudah ada akan menjadi menarik untuk dipergunakan dan
memberikan sumbangan berarti untuk menarik lalu lintas dari jalan
ke rel. Sekarang hal itu mustahil karena karcis harus ke stasiun
tertentu sehingga setiap kali saya mau pindah KRL saya harus
membeli tiket lagi. Apalagi frekuensi KRL tidak mencukupi.
Hanya itulah yang dapat disumbangkan di sini. Mengapa kita
tidak menelusuri semua jalur yang bisa membantu mengatasi
masalah lalu lintas umum yang begitu serius bagi DKI dan
Jabotabek?
Franz Magnis-Suseno SJ, Rohaniwan, Guru Besar di
sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta
101
Bab 8 Transportasi
mewujudkan kesatuan sistem interaksi yang membina gerak ke
arah kemajuan. Udara berperan penting untuk keperluan hidup
semua organisme, termasuk manusia.
Secara umum, pembebasan energi akibat pembakaran hidro-
karbon (di dalam kompor, pemanas ruang, motorbakar, dll) diikuti
juga dengan produksi-produksi yang tak diinginkan, seperti NOx,
S02, CO, dan jelaga. Bahan-bahan itu beracun, baik bagi manusia
maupun lingkungan usaha. Untuk mengatasi pencemaran tersebut
dapat dibagi menjadi tiga tindakan, yaitu mencegah terjadinya
pencemaran (kendaraan atau mesin-mesin di pabrik harus selalu
diservis dan dikontrol gas buangannya), memisahkan tempat hidup
dari sumber pencemaran, dan menghilangkan bahan-bahan pen-
cemar dari udara (penghijauan dan melakukan penyaringan gas-
gas pencemar).
Untuk itu, negara-negara maju kini sedang giat melakukan
penelitian untuk melakukan pengurangan produk barang beracun
itu, baik mencegah produksinya di dalam ruang bakar motor
maupun berusaha mengeliminasinya sebelum keluar dari knalpot.
Odaka dan kawan-kawan mencoba mengurangi terbentuknya NOx
dari motor diesel dengan menyemprotkan campuran air dan bahan
bakar ke dalam ruang bakar.
Di daratan Eropa solusi yang digunakan adalah katalisator.
Semua mobil yang diproduksi mulai awal tahun 1993 sudah dileng-
kapi alat ini. Namun bagaimana mobil model lama? Mampukah
mobil-mobil itu beradaptasi dengan menambahkan alat antipolusi
ini? Di Jepang pun, para pakar giat melakukan penelitian, menguji
kecanggihan alat tersebut.
Negara Industri Maju
Sebelum berbicara mengenai bagaimana cara menanggulangi
pencemaran tersebut, lebih dahulu kita kaji apa saja yang mengisi
atmosfer serta penyebab polusi. Secara umum, udara atmosfer
berisikan berbagai gas maupun partikel sebagai berikut: N
2
, 0
2
,
C0
2
CO, NOx, CH
4
, S0
2
, jelaga, asbes, dan sebagainya. Dua yang
disebut pertama merupakan gas natura yang bersifat stabil,
sedangkan enam yang terakhir merupakan unsur pencemaran yang
umumnya antara beberapa hari sampai beberapa tahun.
Sekarang kita pelajari pengurangan dari tiga sumber pence-
maran utama, yaitu:
C0
2
Secara umum dapat digolongkan antara produksi alam dan
hasil aktivitas manusia. Yang dimaksud dengan produksi alam
adalah yang tak terkontrol manusia, seperti akibat gunung meletus,
degradasi material organik, dan pernafasan. Produksi hasil aktivitas
manusia, yaitu pembakaran kendaraan bermotor maupun industri.
CO
Hampir sama dengan C0
2
, gas ini juga diproduksi alam
maupun aktivitas manusia, seperti motor bakar, industri, dan pem-
bangkit tenaga listrik, tenaga panas. Penghancuran secara natu-
ral oleh atmosfer ditransformasikan menjadi C0
2
, terdisolusi dan
di dalam air laut oleh tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Penelitian
adalah 1) pemeriksaan
yang teliti; 2) kegiatan pengum-
pulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara
sistematis dan objektif untuk meme-
cahkan suatu persoalan atau mengu-
ji suatu hipotesis untuk mengem-
bangkan prinsip-prinsip umum.
KBBI, 2001
102
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA
Gas ini cukup berbahaya karena merupakan campuran yang
ekplosif di dalam udara. Kandungan gas dalam udara 0,05%
penyebab keracunan ringan setelah menghirupnya sekitar satu
jam. Jika jumlahnya telah mencapai 1%, maka manusia akan
kehilangan kesadarannya. Batas yang diperbolehkan agar tak
mengganggu kesehatan adalah 0,0016%.
Di dalam motor bakar, gas CO ini bisa dikurangi dengan
penambahan oksigen. Sesudah keluar dari motor bisa dilakukan
pada temperatur tinggi (700 derajat C), yaitu dengan pembakaran
lagi atau dilakukan pada temperatur rendah dengan menggunakan
katalisator pada suhu 150 derajat C hingga 250 derajat C.
NOx
Secara ilmiah gas ini diproduksi reaksi biologi yang dapat
dihancurkan jadi nitrat. Gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
umumnya berupa NO, NO
2
, N
2
O
4
, dan N
2
0
3
. NO
2
ini berbau agak
menusuk dan berat jenisnya dibandingkan udara adalah 1,58.
Warna atmosfer tempat daerah terkumpulnya gas ini akan tampak
kemerahan. Untuk jumlah kurang dari 0,0001 % tak akan
mengganggu manusia, tetapi bila sudah mencapai 0,004 % akan
mengganggu paru-paru. Pada motor diesel terbentuk 0,004 sampai
0,2 %, sedangkan pada motor bensin 0,01 hingga 0,3 %.
Ada beberapa cara untuk menghindari terbentuknya gas ini,
yaitu selama proses pembakaran mengambil kembali gas buangan
agar 20 hingga 30 % NOx menurun. Selain itu, memundurkan
saat penyemprotan bahan bakar pada motor diesel atau memun-
durkan saat penyalaan bahan bakar pada motor bensin. Dapat ju-
ga melakukannya dengan menggunakan campuran. Jadi agar
memudahkan penyalaan, di dekat busi diberi campuran kaya (1,2),
sedangkan makin jauh dari busi kian miskin hingga mencapai
mendekati nol pada dinding silinder.
Knalpot Katalisator
Para pakar teknologi berusaha memecahkan masalah pen-
cemaran yang berat ini. Sampai saat ini solusi yang dianggap ter-
murah dan terbaik adalah menggunakan knalpot katalisator diban-
dingkan dengan berbagai cara lain yang ada. Walaupun harga
lebih tinggi dari knalpot konvensional, tetapi hal ini perlu dipikirkan
demi menjaga kesehatan makhluk hidup.
Alat ini bekerja seperti filter besar yang mengolah lebih lanjut
gas buangan motor bakar. Tugasnya adalah mengurangi volume
gas pencemar dan menyempurnakan transformasi gas-gas agar
sifat racunnya menurun. Dengan pembalut dari baja tahan karat,
katalisator terdiri dari penyangga keramik yang tahan terhadap
suhu tinggi. Penyangga ini terbungkus metal berharga (platina,
Palladium, dan rhodium) yang akan menaikkan suhu hingga 850
derajad C bila kontak dengan gas buang itu bisa teroksidasi. Reaksi
kimia yang terjadi akan mengeliminasi komponen pencemar. Ja-
jaran pipa-pipa halus yang berbentuk seperti sarang lebah dialiri
gas buang.
Knalpot katalisator ini penyembuh gejala “penyakit”, tetapi
tidak memberantas sumber “penyakit” (di ruang bakar). Jadi, dia
Kerjakan soal-soal berikut ber-
dasarkan wacana hasil pene-
litian!
1. Banyak orang berusaha keras
untuk mengatasi pencemaran
lingkungan. Apa latar belakang
tindakan tersebut?
2. Apa fungsi utama katalisator?
3. Apa maksud pernyataan “Knal-
pot katalisator ini penyembuh
gejala penyakit, tetapi tidak
memberantas sumber penya-
kit”?
4. Jelaskan mengenai gas CO dan
NOx!
5. Tindakan apa saja yang dapat ki-
ta ambil untuk ikut serta menga-
tasi pencemaran udara?
6. Ringkaslah hasil penelitian ter-
sebut!
7. Bacakan dan jelaskan kembali
hasil penelitian tersebut berda-
sarkan ringkasan Anda di depan
kelas!
8. Berikan komentar pada ring-
kasan yang dibuat teman Anda!
103
Bab 8 Transportasi
membersihkan gas kotor. Dengan kata lain dapat diandaikan kalau
seseorang terkena influenza, dia minum aspirin untuk menurunkan
suhu badannya tanpa membunuh virus penyebabnya.
Di bagian luar tabung katalisator ini ada detektor lambda yang
berfungsi menganalisis secara permanen beberapa sisa oksigen
dalam gas buang. Dia memberikan sinyal ke injektor untuk menga-
tur kekayaan campuran bensin/udara sehingga rantai katalisator
ini dapat mengatasi masalah pencemaran pada dasarnya.
Agar katalisator dapat berfungsi baik, maka perlu temperatur
yang cukup tinggi, yaitu mulai 400 derajat C dan jangan melebihi
800 derajat C. Sumiya S. dan kawan-kawan, yang melakukan
percobaan dengan motor diesel dan katalisator Cu, menyatakan
untuk gas buang yang mengandung 10% H
2
0 dan 300 ppm SO
2
,
temperatur kerja 350 derajat C merupakan temperatur yang ideal
untuk menurunkan kadar NOx serendah-rendahnya. Sebagai
contoh, kita mencoba membandingkan tiga jenis sedan yang
dilengkapi katalisator.
Rahardjo Tirtoatmodjo, Kabid Konversi Energi Jurusan
Teknik Mesin LTK Petra Surabaya
Sumber:
Buletin Amdal
Edisi VI/Tahun IV/1994.
8.2.28.2.2
8.2.28.2.2
8.2.2
Menyampaikan Hasil P
Menyampaikan Hasil P
Menyampaikan Hasil P
Menyampaikan Hasil P
Menyampaikan Hasil P
enelitianenelitian
enelitianenelitian
enelitian
Ketika akan menyampaikan hasil penelitian, Anda harus mencatat
pokok-pokok hasil penelitian tersebut. Berikut ini contoh pokok-pokok
hasil penelitian.
1. Tema:
Disiplin dalam mengantre.
2. Pokok-pokok hasil penelitian:
a. Mengapa kita harus membiasakan mengantre?
b. Di mana kita harus mengantre?
c. Hal-hal penyelewengan dalam mengantre.
d. Mengantisipasi adanya penyelewengan dalam mengantre.
e. Definisi dan tujuan mengantre.
f Himbauan untuk membiasakan budaya mengantre.
3. Urutan yang logis:
a. Definisi dan tujuan mengantre.
b. Mengapa kita harus membiasakan diri mengantre?
c. Di mana kita harus mengantre?
d. Hal-hal penyelewengan dalam mengantre.
e. Mengantisipasi adanya penyelewengan dalam mengantre.
f. Himbauan untuk membudayakan mengantre.
Setelah Anda membaca hasil
penelitian yang dilakukan oleh
Rahardjo Tirtoatmodjo, ker-
jakan soal-soal berikut ini!
1. Andaikan Anda yang mela-
kukan penelitan tersebut. Pa-
hamilah hasil penelitian ter-
sebut!
2. Tulislah tema hasil penelitian
tersebut!
3. Susunlah pokok-pokok hasil pe-
nelitian tersebut secara runtut!
4. Sampaikanlah pokok-pokok hasil
penelitian yang sudah Anda
susun di depan kelas dengan
menggunakan bahasa yang baik
dan benar!
104
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA
Keberhasilan suatu presentasi, selain ditentukan kualitas makalah
juga dipengaruhi oleh pembawaan yang tepat. Untuk itu, pembawa
makalah harus memperhatikan sikap, penampilan, serta cara
pengaturan suara yang baik, sebab hal tersebut mempengaruhi tang-
gapan peserta presentasi.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan
presentasi.
1. Tenangkan diri
Pembawa makalah sebaiknya menenangkan diri dan mengen-
dalikan seluruh perasaan serta kegelisahannya sebelum maju
mempresentasikan makalahnya.
2. Berdiri tegak di hadapan peserta presentasi
Suatu presentasi akan tampak lebih baik jika presenter berdiri
ketika membawakan makalahnya. Usahakan untuk tidak mem-
bungkuk, bersandar ke meja, atau menggerakkan tangan jika
tidak diperlukan. Jangan melakukan sesuatu dan berbicara pada
saat yang bersamaan, misalnya menulis pada objek/sarana.
3. Tatap seluruh peserta presentasi
Buanglah pandangan ke seluruh ruangan dan tataplah semua
peserta tanpa terkecuali. Hal ini sangat penting karena membuat
peserta presentasi merasa “dipersatukan” dalam presentasi dan
merasa bahwa mereka tidak diabaikan.
4. Perhatikan suara
Intonasi yang tepat, suara yang bersih, jelas, dan keras dapat
memberikan kesan presenter benar-benar menguasai bahan
pembicaraan.
5. Kendalikan gerakan-gerakan tubuh yang dapat menampilkan
kegelisahan.
Hindari gerakan-gerakan tangan yang tidak diperlukan, karena
akan mengganggu penampilan.
6. Bahasa tubuh
Jika perlu gunakan bahasa isyarat/gerakan tubuh yang tepat.
1. Perhatikan tema-tema beri-
kut!
a. Fenomena pemakaian baju
seragam di sekolah.
b. Sampah kota tanggung ja-
wab kita.
c. Cermin pribadi disiplin.
d. Disiplin rumah, sekolah, dan
masyarakat.
2. Buatlah kelompok dengan
beranggotakan 2-5 orang,
lalu diskusikan hal-hal beri-
kut ini!
a. Pilihlah satu topik dari 4 topik
di atas!
b. Bacalah majalah, buku atau
pustaka yang ada di perpus-
takaan/koleksi pribadi yang
berisi informasi yang ber-
kaitan dengan topik yang
dipilih kelompokmu!
c. Tuliskan pokok-pokok yang
akan disampaikan berdasar-
kan hasil penelitian pustaka
yang telah didapatkan ma-
sing-masing anggota!
d. Urutkan pokok-pokok di atas
dengan susunan yang logis!
e . Uraikan hasil penelitian di atas
dengan ringkas!
Editorial atau tajuk rencana adalah artikel dalam
surat kabar ataupun majalah yang mengungkapkan
pendirian editor atau pimpinan surat kabar/majalah
mengenai pokok masalah tertentu.
Penelitian adalah pemeriksaan yang teliti ataupun
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pe-
nyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip
umum.
Yang harus disampaikan dari hasil penelitian ada-
lah tema, pokok-pokok hasil penelitian, urutan yang
logis. Selain makalah harus berbobot/berkualitas, pre-
sentasinya pun harus dibawakan dengan tepat baik
dalam sikap, penampilan, maupun cara pengaturan
suara yang baik.
Maka, dalam presentasi perlu tenangkan diri, ber-
diri tegak, menatap seluruh peserta, memperhatikan
suara, mengendalikan gerakan tubuh agar tidak men-
citrakan diri yang gelisah, gunakan bahasa tubuh yang
tepat.
105
Bab 8 Transportasi
Bacalah tajuk rencana di bawah ini dengan
saksama!
TT
TT
T
AJUK RENC
AJUK RENC
AJUK RENC
AJUK RENC
AJUK RENC
ANAANA
ANAANA
ANA
1. Rencana pembukaan jalur baru di Jl.
Soedirman-MH. Thamrin segera menuai kritik dari
pengamat transportasi. DPRD DKI menilai, rencana
pelebaran di dua jalan protokol itu tidak akan
mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan itu
akibat bertambahnya jumlah kendaraan. Kalau mau
mengatasi kemacetan, seharusnya Pemprov DKI
konsisten mengembangkan sistem transportasi
publik yang sudah dioperasikan di kawasan itu,
bukan memperlebar jalan.
2. Sebagaimana kita ketahui,
busway
telah
dioperasikan di sana, dan dampaknya cukup positif.
Sistem transportasi publik melalui bus jalur khusus
seperti
busway
di sana telah mengubah kebiasaan
masyarakat dari pengguna kendaraan pribadi men-
jadi pengguna angkutan publik. Sudah pasti, hal
itu telah mengatasi permasalahan kemacetan de-
ngan sendirinya karena penggunaan kendaraan
pribadi menjadi berkurang.
3. Akan tetapi, rencana penambahan ruas
jalan itu akan mematahkan apa yang sudah baik
berlangsung di jalur tersebut. Penambahan jalur
hanya akan semakin memanjakan pengguna kenda-
raan pribadi. Bukankah adanya jalur baru itu sama
saja arti mengundang mobil pribadi semakin
bertambah di sepanjang Soedirman-Thamrin?
4. Rencana pelebaran jalan tersebut tidak
akan membuat pengalihan pengguna kendaraan
pribadi ke angkutan umum mencapai hasil opti-
mal. Lantas apa makna pengoperasian
busway
?
Semestinya, pembukaan
busway
merupakan salah
satu jawaban untuk mengatasi persoalan trans-
portasi.
5. Bila betul penambahan jalur tersebut untuk
mengatasi kemacetan, kita bertanya bukankah
kemacetan ada di mana-mana saat ini? Bukankah
kemacetan di sana sudah mulai teratasi dengan
pemberlakuan ketentuan
three in one
dan keha-
diran
busway
? Hasilnya sudah makin dirasakan
oleh masyarakat. Tinggal, Pemprov DKI tetap
konsisten meningkatkan pelayanan dan jumlah
armada
busway
dan memperketat pengawasan
pelaksanaan
three in one
, menindak tegas tidak
hanya joki, tetapi juga penyewa joki.
6. Pengamat transportasi mengatakan, bila
Pemprov DKI ingin mengatasi masalah kemacetan
di kawasan itu, langkah yang tepat adalah memba-
tasi penggunaan kendaraan pribadi, bukan dengan
memperlebar atau menambah ruas jalan.
Sumber:
Suara Pembaruan,
15 September 2006
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat!
1. Masalah yang disoroti tajuk rencana di atas
adalah
a. Sistem transportasi publik di jakarta
b. Kontrovesi rencana pelebaran Jl. Soedirman
dan Jl. M.H. Thamrin
c. Strategi mengatasi kemacetan di Jl.
Soedirman dan M.H. Thamrin
d. Busway merupakan solusi terbaik
e. Pelebaran Jl. Soedirman dan Jl. M.H. Thamrin
tidak menyelesaikan masalah.
2. Pernyataan berikut ini yang merupakan fakta
adalah ...
a. Rencana pelebaran di jalan protokol itu tidak
akan mengatasi masalah kemacetan lalu lin-
tas di kawasan itu.
b. Mengatasi kemacetan lalu lintas seharusnya
Pemprov DKI konsisten mengembangkan
sistem transportasi publik yang sudah di-
operasikan di kawasan itu.
c. Bila Pemprov DKI ingin mengatasi masalah
kemacetan di kawasan itu, langkah yang tepat
adalah membatasi kendaraan pribadi.
d. Penambahan ruas jalan itu akan mematahkan
apa yang sudah baik berlangsung di jalur itu.
e.
Busway
telah dioperasikan di sana dan dam-
paknya cukup positif.
3. Kesimpulan yang sesuai dengan isi tajuk rencana
di atas adalah ...
a. Pelebaran Jl. Soedirman dan Jl. Thamrin
merupakan salah satu cara untuk mengatasi
masalah transportasi di DKI Jakarta.
106
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA
b. Masalah transportasi di Jakarta semakin kom-
pleks, oleh karena itu perlu penanganan sege-
ra.
c. Mengatasi kemacetan lalu lintas di Jl.
Soedirman dan Jl. Thamrin bukan dengan pe-
lebaran jalan tetapi dengan mengoptimalkan
busway.
d. Sistem transportasi publik menggunakan bus-
way telah mengubah masyarakat dari yang
menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan
umum.
e. Rencana pelebaran Jl. Soedirman dan Jl
Thamrin perlu ditinjau kembali agar tidak
terjadi konflik antara DPRD DKI dan Pemprov
DKI Jakarta.
4. Rumusan ikhtisar yang tepat untuk paragraf satu
tajuk rencana di atas adalah ...
a. Rencana pelebaran Jl. Soedirman dan Jl.
Thamrin oleh Pemprov DKI diprotes DPRD DKI
karena menambah masalah lalu lintas di
Jakarta.
b. Rencana Pelebaran Jl Soedirman dan Jl
Thamrin mendapat kritik dari pengamat
transportasi dan DPRD DKI karena tidak
mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di
kawasan itu.
c. DPRD DKI mengusulkan agar Pemprov DKI
tetap konsisten mengembangkan sistem
transportasi publik yang sudah dioperasikan
di kawasan itu.
d. Pemprov DKI Jakarta seharusnya mengem-
bangkan sistem transportasi publik agar
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
e. Pelebaran Jl. Soedirman dan Jl. Thamrin
hanya menambah masalah kemacetan di
kawasan itu.
5. Pandangan penulis (pimpinan surat kabar)
tentang rencana pelebaran Jl. Soedirman dan Jl
Thamrin oleh Pemprov DKI adalah ...
a. Sangat mendukung rencana tersebut agar
dapat direalisasikan.
b. Sangat memahami keinginan Pemprov DKI
dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di
kawasan itu.
c. Sangat kecewa dengan rencana tersebut.
d. Tidak mendukung rencana tersebut.
e. Mempersilakan Pemprov DKI untuk me-
nentukan yang terbaik bagi masyarakat DKI
Jakarta.
6.
(1) Tampaknya Pemprov DKI akan jalan terus
dengan rencana penambahan jalur di dua jalan
besar tersebut. (2) Hal itu merupakan langkah
strategis dari penanganan transportasi di
Jakarta. (3) Apalagi proyek tersebut tidak me-
nambah apa-apa, kecuali pembatasnya dibuka
agar jalan tidak sempit. (4) Gubernur Soetiyoso
menegaskan tetap merealisasikan rencana ter-
sebut untuk mengurangi kemacetan di kawasan
itu. (5) Dia merasa heran kalau rencana itu sam-
pai ditolak.
Kalimat yang berupa alasan dalam paragraf di
atas adalah ... .
a. (1), (2)
c. (2), (3)
e. (4), (5)
b. (1), (3)
d. (3), (4)
7.
Kalimat yang merupakan tujuan dalam paragraf
di atas adalah kalimat nomor ... .
a. (1) b. (2)
c. (3) d. (4) e. (5)
8.
1. Menata kembali sistem transportasi.
2. Kemacetan terjadi secara merata setiap hari.
3. Pertumbuhan jumlah kendaraan yang pesat.
4. Membatasi jumlah kendaraan pribadi.
5. Ruas jalan yang terbatas.
Berdasarkan pola logis, pokok-pokok pikiran di
atas dapat disusun menjadi sebuah karangan
dengan urutan sebagai berikut:
a. (2), (4), (5), (3), (1)
b. (3), (5), (2), (1), (4)
c. (5), (3), (2), (4), (1)
d. (2), (3), (5), (1), (4)
e. (5), (3), (2), (4), (1)
9. Pernyataan berikut ini merupakan hal yang
diperlukan dalam melakukan presentasi,
kecual
... .
a. tenangkan diri
b. tatap seluruh peserta presentasi
c. intonasi yang tepat
d. berdiri tegak di hadapan peserta presentasi
e. selalu berpindah tempat agar tidak membo-
sankan
10. Menggaruk-garuk kepala, mengusap-usap wajah
dan dagu, merupakan bahasa tubuh yang meng-
gambarkan ... .
a. kesan santai sekaligus angkuh
b. penekanan poin-poin yang penting
c. sikap ramah dan gembira
d. perasaan terancam, kurang percaya diri
e. kesan sigap dan suka memerintah
II. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Jelaskan dengan contoh perbedaan fakta dan opini!
2. Apa yang dimaksudkan dengan sudut pandang
dalam tajuk rencana/editorial?
3. Apa perbedaan tajuk rencana dengan berita?
4. Apa perbedaan antara ikhtisar dengan ringkasan?
5. Tuliskan tanggapan Anda terhadap isi tajuk
rencana di atas dengan penjelasan dan fakta
sebagai bukti.